Bekerja sama dengan NFTooLavish, Endank Soekamti merilis NFT mereka yang diberi judul SuperSAS Suit v.1.0. Kostum yang menjadi fisik NFT ini terdiri dari Vest pelindung badan, head protector, dan sayap yang akan dikemas dalam packaging khusus.
Mereka mengatakan kalau konsep dari karya ini adalah bahwa semua orang dapat menjadi pahlawan, namun hanya mereka yang mempunyai rasa memiliki yang akan tetap tinggal dan berjuang.
“Figur transparan pada NFT ini menegaskan bahwa siapa saja bisa mengenakan kostum itu, tetapi tidak semua mampu menjalankan tanggung jawab seorang SuperSAS,” jelas Erix Soekamti.
Sejak Ari Hamzah keluar, Endank Soekamti membuat sosok tokoh SuperSAS yang mengisi posisi drummer dalam band mereka.
NFTL (NFTooLavish) sebagai creator dan agency NFT, di bawah naungan NeverTooLavish, turut berbangga dapat berkolaborasi dengan Endank Soekamti. NFTL yang sebagai official merchant dari Tokomall (Marketplace NFT dari Tokocrypto dan berbasis di Indonesia), telah berhasil menjual 3 NFT-nya dalam waktu kurang dari sebulan, dan saat ini mencakup bidang lifestyle yang terdiri dari fashion, art & design, musik, dan sport.
Eunice Nuh selaku kurator dan promosi dari NFTL melihat Band Endank Soekamti sangat berkarakter dan selalu membuat terobosan.
“Dengan berkarakter kuat , maka sudah menjadi salah satu usaha dalam menjauhkan plagiarisme , menjaga keotentikan karya, dan memudahkan kolektor untuk menentukan koleksi atau investasi NFT mereka tanpa perlu khawatir tentang originalitas karya,” kata Eunice.
CEO NeverTooLavish, Muhammad Haudy atau biasa dipanggil Dondy, mengatakan kalau visi besar NFTL adalahmenjadikan NFT sebagai sebuah medium eksplorasi baru bagi para pelaku kreatif.
“Semoga ini bisa menjadi medium kolaborasi yang membuat ekosistem kreatif yang mumpuni baik bagi untuk para creator individu, brand, maupun asosiasi,” tutup Dondy.