The Sounds Project 2024
Seaside

Seaside Menatap Sepatu dan Berjalan Lagi

Dari IG Story Henry Foundation (Goodnight Electric/Frigi Frigi), saya tahu Seaside merilis single baru berjudul “Shadows”.

“Selamat Bang Jangly,” tulis Henry Foundation sembari menyebut akun Instagram gitaris Andi “Hans” Sabarudin dan Seaside, serta melampirkan sampul single terbaru “Shadows”.  Desain rilisan itu dikerjakan oleh Ritchie Ned Hansel, gitaris The Sastro sekaligus salah satu pendiri Anoa Records, label yang menaungi Seaside sejak band dreampop/shoegaze itu pertama kali merilis debut albumnya, Undone pada 2013.

Rilis debut album Undone kemudian diikuti dengan keluarnya vokalis Stacy yang digantikan oleh Trisca Dewi (vokal/keyboard/gitar). Formasi Seaside menjadi: Trisca, Andi “Hans” Sabarudin (gitar), Cassandra/Andra (gitar, vokal latar), Adi (bas), dan Aan (drum).

Trisca datang ke dalam tubuh Seaside membawa lagu “Shadows”, kemudian direkam circa 2015-2016, yang akhirnya dirilis secara digital oleh Anoa Records pada 22 Januari 2022. Namun kini Trisca pun mengundurkan diri dari Seaside, maka formasi mereka menjadi berempat dengan Andra menjadi vokalisnya.

Pada rekaman lagu “Shadows”, Mamat dari Barefoot hadir bermain bas disebabkan Adi kala itu sedang menemani istrinya studi di Australia.

Segera setelah memutar “Shadows”, saya ngobrol bersama Seaside via WhatsApp Group, juga ada Peter dari Anoa Records di ruangan maya itu. Berikut hasilnya…

Setelah album pertama rilis, Seaside sempat rilis apa saja ya sebelum single “Shadows”?

Peter (Anoa Records): Pernah ikut kompilasi Holy Noise: Indonesian Shoegazer Compilation tahun 2014. Terus single “Dreaming: Re-recording” tahun 2020, itu remake lagu judul sama di album Undone dulu.

Untuk Hans, lo kan sudah main di banyak banget band, kenapa masih terus ngejalanin Seaside?

Andi Hans: Dipaksa Andra, posesif dia. Telponin gue mulu, chat gue mulu supaya main lagi. Gitu deh.

Andra: Wkwkwkwk prett. Sebenarnya sih lebih ke sayang aja.. materi album kedua sudah hampir setengahnya, jadi kalau gak dikeluarin kok kayak sia-sia. Akhirnya gw kontak Hans ngomongin itu, pas juga gw udah resign dari kantor, jadi bisa lebih ada waktu buat ngerjain albumnya. Terus nanya sama Adi, Aan, Trisca deh untuk lanjutin.

Hans sempat ogah-ogahan gak, Ndra?

Andra: Wkwkwkwk. Paling nanya beneran bisa commit gak nih anak-anaknya? Pas lempar ke anak-anak, mereka pada mau. Ya sudah, lanjut rencanain latihan dll. 

Seaside mau ngapain lagi rencananya?

Andi Hans: Rekaman album yang molor melulu karena coronce nih.

Sudah berapa lagu yang terkumpul buat album kedua?

Andi Hans: 12 lebih kayaknya, tapi perlu dipilih lagi mana yang ok. Yang galawwww wkwkwkwkwk.

Rencana rilis albumnya kapan?

Andra: Album ke-2 pinginnya sih tahun ini. Soalnya tadinya pingin 2021 akhir, eh, pandemi, susah mau latihan dll. Jadi mudah-mudahan bisa di tahun ini.

Seberapa pentingnya album kedua ini menurut kalian sampai perlu untuk direkam?

Andra: Mungkin yang lain juga ada pendapat masing-masing. Kalau gw pribadi sih, album ke-2 ini kayak pingin ngasih tau eksistensi Seaside, karena kita sempat bubar dan balik, akhirnya sepakat untuk lanjutin lagi.

Seaside dulu kenapa sempat bubar, Ndra?

Andra: Nah, kalau ini tanya sama Hans haha..

Andi Hans: Dibubarin Aan.

Album kedua nanti kelihatannya lagu-lagunya akan gimana, Hans?

Andi Hans: Lebih galaw dari yang pertama, bikin orang jadi gampang curhat pas dengerin albumnya. Kalau album pertama kan masih nahan-nahan, kalau kedua nanti biar membantu orang meluapkan kesedihannya, meledak deh hahaha.

Hans, kenapa sih lo suka sama dreampop/shoegaze?

Andi Hans: Lagu-lagunya bikin gak semangat, pingin meluk guling atau mau di rumah aja. Pas sama gue.

Yang pertama kali bikin lo suka sama indiepop band apa?

Andi Hans: Band yang cocok buat gue bikin kaset mixtape buat cewek. Yang sendu, sedih, gak semangat, datar, mellow, xad, gloomy, letih.

Suasana hati saat itu ketemu indiepop jadi klop?

Andi Hans: Yoi, bisa mewakili perasaan gue, tau banget lah hahahaha.

Kelihatannya lo akan main gitar dan nge-band sampai kapan, Hans?

Andi Hans: Sampai gitarnya rusak kayaknya, atau pedal efek gue error.

Aan, dzeek mau jalan lagi ya? (dzeek adalah band Aan sebelum Seaside)

Aan: Mumpung lagi pada ada waktu luang lagi anak-anaknya, materi udah bejibun.

Kalau Seaside, apa yang bikin enak nge-band bareng Seaside?

Aan: Hhhmmm… apa ya? Gw suka karena agak beda aja ama dzeek dari komposisi bikin musiknya. Kalau di dzeek lebih simple… Seaside di atas simple.

Andra: Kalau gw no.1 nyaman sama anak-anak Seaside.. aseekk.. yang kedua memang musiknya suka, bisa pakai efek macam-macam kalau main di Seaside.

Kalau Adi gimana?

Adi: Kalau gw alasan pertama mirip-mirip Andra, sudah tau karakter teman-teman di Seaside. Kalau dari musik hmm.. gw sebenernya lebih suka Britpop ketimbang shogaze, tapi kalau main musik jadinya shoegaze, mungkin pengaruh Hans.

Lo pertama kali satu band sama Hans kapan ya, Di? Nama band-nya apa waktu itu?

Adi: Pertama kali sama Hans di band namanya Satin, tahun 1997-an, terus Seaside, lalu Whistler Post.

Andi Hans: Jepit Rambut, gantiin Ika. Tapi akhirnya Ika-nya bisa. Gue akhirnya nonton doang hahaha.

Adi: Bukannya Yuna, ya?

Andi Hans: Kok gue disuruh ngulik keyboard sama si Kims ya waktu itu? Ika deh kayaknya, bukan Yuna.

Satin sempat merekam berapa lagu, ya, Di?

Adi: Satin band cover. Sebentar sebelum gw cabut kuliah ke Bali.

Andi Hans: Satu lagu direkam di studio jaman rekaman pake DAT.

Adi: Wah, gw lupa dah.

Itu lo rekaman pertama kali, Hans?

Andi Hans: Iya kayaknya, pakai pita DAT.

Bawain apa saja Satin?

Adi: Cocteau Twins, the Sundays.. vokalisnya Sarah, adiknya David Tarigan. Sama Angga Joni juga.

Habis Satin, band lo apa, Di?

Adi: Gak ada. Gw pindah skena ke Bali. Jagain panggung anak-anak death metal kalau manggung di Ubud. Kelar kuliah gw nge-band lagi sama Hans ya Seaside.

Habis Satin, lo rekaman berikutnya The Upstairs, Hans?

Andi Hans: Ada band kampus habis Satin, namanya Sirens atau Sirene. Lupa.

Sirens ngerekam berapa lagu, Hans? Pernah dirilis gak?

Andi Hans: Pernah di kompilasi anak Bandung tahun 2001, Dear Son Records, bareng Blossom Diary. Rilis album gak pernah, tapi sudah jadi materi rekamannya, ada 10 lagu kurang lebih kayaknya.

Kalau Andra, pertama kali nge-band kapan?

Andra: Nge-band pertama waktu SD wkwkwk.. tapi kalau serius dari tahun 2006-an kalau gak salah.

Tahun 2006 nama band-nya apa, Ndra?

Andra: Hahaha band menye-menye.. White Heaven namanya. 

Bawain apa?

Andra: Musiknya pop komersil gitu. Bawain lagu sendiri.

Lo ngarang lagu-lagunya?

Andra: Iya, ada yang gw, ada bassist-nya.

Terus kenapa gak dilanjutin White Heaven?

Andra: Vokalisnya waktu itu solo karir, terus gw akhirnya cabut juga karena manajemennya kurang oke menurut gw. Habis itu bubar deh, sibuk masing-masing.

Kelar White Heaven lo nge-band bareng siapa?

Andra: Langsung sama Seaside, waktu itu namanya masih Carnaby… selebihnya additional saja. Carnaby juga awalnya additional player.

Carnaby personilnya siapa saja, Ndra?

Andra: Stacy, Hans, Adi, Aan, yang akhirnya ganti nama jadi Seaside.

Carnaby terbentuknya tahun berapa, ya?

Aan: Seinget gw awal-awal Heyfolks! masih di Jl. Bumi, Mayestik, yang masih kecil tokonya. Soalnya gw ingat habis latihan di studio sebrang Heyfolks!, foto band di dalam Heyfolks!, difotoin Satria Ramadhan.

Adi: 2005.

 

Telah cukup jauh juga waktu Seaside berjalan. Di 2022 ini, mereka merilis single “Shadows”, menuju album kedua.

 

More Stories
Giovanni Rahmadeva Christabel Annora
Giovanni Rahmadeva dan Christabel Annora bersama di “Come & Go”