Taiwan ASEAN Music Action (TAMA) akan mengadakan simposium musik online dalam bahasa Mandarin dan Inggris pada Sabtu (29/5) mendatang, yang menghadirkan para pelaku industri musik dari Taiwan dan lima negara ASEAN untuk berbagi cerita tentang industri musik lokalnya masing-masing serta membahas Kebijakan Musik New Southbound, mempromosikan pertukaran melalui percakapan dan diskusi.
Kedua sesi akan diadakan pada tanggal 29 Mei 2021, di mana sesi bahasa Inggris akan dimulai pada pukul 14:00 sedangkan sesi bahasa Mandarin akan dimulai pada pukul 16:00.
Tema sesi berbahasa Mandarin adalah “Dampak Pandemi pada Industri Musik di Taiwan, Singapura dan Malaysia”, di mana situasi di masing-masing negara pada tahun lalu akan dibahas. Pembawa acara sesi ini adalah PM Wong, seorang DJ dari 988, yang akan berbicara dengan Chen Kuan Heng, editor majalah musik Taiwan “Blow”; Keon Chia, penulis lagu Malaysia; Shane Tan, salah satu pendiri label musik indie Malaysia Dong Tai Du; serta Howie Tan, salah satu pendiri majalah musik Singapura “Freshmusic”.
Singapura dan Malaysia adalah pasar musik Tionghoa terbesar setelah Tiongkok Daratan, Hong Kong, dan Taiwan. Ada juga banyak artis Singapura dan Malaysia yang mencari peluang di Taiwan, menjalin hubungan dekat dengan dunia musik Taiwan. Bahkan, salah satu pembicara simposium, Keon Chia, yang merupakan penulis ‘Your Name Engraved Here’, memenangkan Lagu Film Asli Terbaik di Golden Horse Awards, yang sekaligus dinominasikan untuk Golden Melody Awards sebagai baik.
Untuk sesi bahasa Inggris, akan menampilkan para pelaku industri dari Taiwan serta lima negara ASEAN: Thailand, Filipina, Indonesia, Singapura dan Malaysia, membahas “Peluang dan Tantangan Memperkenalkan Musik Taiwan ke Asia Tenggara”.
Sesi ini akan dimulai pada pukul 2 siang pada tanggal 29 Mei, dipandu oleh Ali Johan, seorang produser dari BFM, yang akan berbicara dengan Piyapong (Py) Muenprasertdee, pendiri platform musik Thailand Fungjai; Fikri Fadzil, pendiri platform musik Malaysia The Wknd; MC Galang, salah satu pendiri platform musik Filipina The Rest Is Noise; Satria Ramadhan, pendiri Manajemen & Pemesanan Agen Band Indonesia bernama SRM Bookings & Services; David Siow, mantan presiden SGMUSO komunitas musik Singapura serta John Huang, direktur pemasaran platform musik Taiwan Atrip.
Simposium Musik Online TAMA akan disiarkan langsung di Facebook melalui https://www.facebook.com/taiwanaseanmusicaction.
Di bawah inisiatif Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Malaysia, Roar Media akan berperan aktif dalam mempromosikan musik Taiwan di Asia Tenggara.
TAMA akan menjalin kemitraan dengan berbagai media lokal dalam memproduksi konten berbahasa Mandarin dan Inggris yang akan memicu minat penggemar musik untuk mempelajari kekayaan dan keragaman musik Taiwan. Selain itu, media sosial dan situs web akan dikembangkan dan dimanfaatkan untuk terlibat dengan platform musik terkemuka dari berbagai negara ASEAN termasuk Indonesia, Singapura, Filipina, dan Thailand untuk pertukaran seni, mendapatkan informasi dan jaringan, sehingga menjadi “Kebijakan Musik New Southbound” dapat ditingkatkan dan musik Taiwan dapat berkembang di ASEAN.
Sebagai langkah awal untuk memulai proyek, TAMA, bersama dengan BFM dan CITYPlus FM akan bersama-sama memproduksi konten musik, seperti acara radio dan podcast, yang didedikasikan untuk musik Taiwan. TAMA dan VIP @ Sin Chew akan membuat kolom baru, menampilkan penulis dari berbagai bidang, untuk berbagi pemikiran mereka tentang musik Taiwan. Selain itu, TAMA akan bermitra dengan “The Interview” untuk mempublikasikan dialog dengan artis dan pelaku industri untuk mempromosikan musik mereka, sekaligus menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pembuatan musik di khalayak yang lebih luas. TAMA akan terus mencari peluang dan platform untuk memperkenalkan dan mempromosikan musik Taiwan.
Musik Taiwan dikenal sebagai ‘soft power’ dari ekspor budaya Taiwan. Selama bertahun-tahun, popularitas musik pop Taiwan menghasilkan pengaruh yang sangat besar di Asia. Di Asia Tenggara, negara-negara dengan populasi Tionghoa yang signifikan seperti Malaysia dan Singapura sangat dipengaruhi oleh musik Taiwan. Namun, banyak proyek musik dan tur internasional tiba-tiba terhenti sejak pandemi. Oleh karena itu, TAMA berharap dapat bekerja sama dengan media dalam mempromosikan musik Taiwan, sehingga lebih dapat diakses oleh penggemar musik Malaysia dan Asia Tenggara, membangun audiens di pasar ASEAN.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan masuk ke www.taiwanaseanmusicaction.com atau ikuti TAMA di Facebook di www.facebook.com/taiwanaseanmusicaction.